Demi Lovato Diperkosa Pengedar Narkoba Ketika Overdosis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Overdosis Demi Lovato di tahun 2018 telah membuatnya trauma yang lebih dari sekadar hampir kehilangan nyawanya.
Dalam serial dokumenternya, Demi Lovato: Dancing with the Devil, yang ditayangkan perdana Selasa (16/3) di Festival Film SXSW, penyanyi 28 tahun itu mengungkapkan bahwa dia diperkosa oleh pengedar narkoba pada malam dia overdosis yang hampir fatal.
"Saya tidak hanya overdosis. Saya juga dimanfaatkan. Ketika mereka menemukan saya, saya telanjang, biru. Saya benar-benar dibiarkan mati setelah dia memanfaatkan saya," kata Demi dilansir dari Aceshowbiz, Kamis (18/3).
"Ketika saya terbangun di rumah sakit, mereka bertanya apakah kami telah melakukan hubungan seks suka sama suka. Ada satu kilatan yang saya miliki tentang dia di atas saya. Saya melihat kilatan itu dan saya berkata 'ya'," lanjutnya.
Demi, bagaimanapun, kemudian menyadari bahwa dia tidak dalam kondisi untuk menyetujui seks pada saat itu. "Tidak sampai sebulan setelah overdosis , saya menyadari, 'Anda tidak dalam kondisi pikiran apa pun untuk membuat keputusan berdasarkan kesepakatan'," ujar Demi.
Teman Demi, Sirah Mitchell, menjelaskan bahwa sahabatnya itu diberi heroin yang dicampur dengan fentanil malam itu. "Dia juga akhirnya membuatnya mabuk berat dan meninggalkannya begitu saja," jelas Sirah.
Demi menyebut itu bukan pertama kalinya dia menjadi korban pelecehan seksual. "Ketika saya remaja, saya berada dalam situasi yang sangat mirip. Saya kehilangan keperawanan saya karena pemerkosaan," kenang Demi.
Sementara mengakui bahwa dia dan tersangka pemerkosaan telah berhubungan seks pada saat itu, bitang Camp Rock itu mengungkap dia telah menjelaskan bahwa dia belum siap untuk kehilangan keperawanannya.
Dalam serial dokumenternya, Demi Lovato: Dancing with the Devil, yang ditayangkan perdana Selasa (16/3) di Festival Film SXSW, penyanyi 28 tahun itu mengungkapkan bahwa dia diperkosa oleh pengedar narkoba pada malam dia overdosis yang hampir fatal.
"Saya tidak hanya overdosis. Saya juga dimanfaatkan. Ketika mereka menemukan saya, saya telanjang, biru. Saya benar-benar dibiarkan mati setelah dia memanfaatkan saya," kata Demi dilansir dari Aceshowbiz, Kamis (18/3).
"Ketika saya terbangun di rumah sakit, mereka bertanya apakah kami telah melakukan hubungan seks suka sama suka. Ada satu kilatan yang saya miliki tentang dia di atas saya. Saya melihat kilatan itu dan saya berkata 'ya'," lanjutnya.
Demi, bagaimanapun, kemudian menyadari bahwa dia tidak dalam kondisi untuk menyetujui seks pada saat itu. "Tidak sampai sebulan setelah overdosis , saya menyadari, 'Anda tidak dalam kondisi pikiran apa pun untuk membuat keputusan berdasarkan kesepakatan'," ujar Demi.
Teman Demi, Sirah Mitchell, menjelaskan bahwa sahabatnya itu diberi heroin yang dicampur dengan fentanil malam itu. "Dia juga akhirnya membuatnya mabuk berat dan meninggalkannya begitu saja," jelas Sirah.
Demi menyebut itu bukan pertama kalinya dia menjadi korban pelecehan seksual. "Ketika saya remaja, saya berada dalam situasi yang sangat mirip. Saya kehilangan keperawanan saya karena pemerkosaan," kenang Demi.
Sementara mengakui bahwa dia dan tersangka pemerkosaan telah berhubungan seks pada saat itu, bitang Camp Rock itu mengungkap dia telah menjelaskan bahwa dia belum siap untuk kehilangan keperawanannya.
(dra)